Apa yang perlu anda ketahui tentang vaksinasi?
Vaksinasi
merupakan suatu upaya untuk membuat hewan kesayangan kita menjadi kebal
terhadap infeksi atau penyakit. Vaksin dapat berupa mikroorganisme yang
dimatikan atau dimodifikasi dengan teknik tertentu yang dapat
menyebabkan sistem pertahanan tubuh hewan bereaksi untuk melawannya
seperti yang terjadi pada infeksi mikroorganisme sesungguhnya. Sebagai
akibatnya hewan akan menghasilkan antibody yang dapat melawan organisme
yang masuk ke dalam tubuhnya. Antibodi yang dihasilkan oleh hewan ini
kadarnya akan menurun secara perlahan sehingga untuk mempertahankan
kadarnya supaya tetap tinggi diperlukan vaksinasi ulang atau yang
dikenal dengan istilah booster.
Bagaimana dengan reaksi akibat vaksin terhadap hewan?
Beberapa
hewan mengalami reaksi tubuh setelah vaksinasi seperti demam dan rasa
sakit pada otot. Reaksi ini umum terjadi pada hewan muda yang
menyebabkan mereka kehilangan napsu makan dan terlihat lebih banyak
beristirahat. Sebagian kecil dari populasi hewan dapat mengalami reaksi
alergi pasca vaksinasi yang lebih parah, seperti wajah membengkak dan
bahkan muntah, namun reaksi ini sebenarnya dapat dicegah dengan mudah
melalui pemberian antihistamin. Jika hewan kesayangan anda pernah
mengalami reaksi pasca vaksinasi demikian, janganlah anda menghindari
vaksinasi berikutnya, namun sebelum melakukan vaksinasi beritahulah
dokter hewan anda tentang hal ini sehingga reaksi alergi dapat dicegah.
Penyakit-penyakit apa yang umum menyerang anjing anda?
Distemper merupakan
infeksi virus yang sangat menular dan mematikan. Infeksi ini menyerang
saluran pernapasan dan sistem saraf. Penyakit ini dapat ditularkan
melalui udara dan kontak antar anjing sakit dengan anjing sehat. Gejala
yang sering terlihat adalah batuk, bersin, demam, adanya lender pada
mata dan hidung, diare, muntah, kehilangan napsu makan, serta anjing
terlihat depresi. Jika sudah menyerang sistem saraf, anjing bisa
menunjukkan gejala seperti ayan dan pengerasan tapak kaki (Hard Pad Disease, HPD). Vaksinasi awal diberikan pada anjing umur 6 minggu yang diikuti dengan pengulangan atau booster. Biasanya vaksinasi distemper ini diberikan bersama-sama dengan vaksin lainnya seperti vaksin parvovirus.
Parvovirus merupakan virus yang gampang menular dan menyerang anjing segala usia, namun kematian akibat infeksiparvovirus umunya
terjadi pada anak anjing. Infeksi virus ini menyerang saluran
pencernaan yang mengakibatkan diare dan muntah. Virus ini dapat
ditularkan melalui tinja anjing sakit yang dapat terbawa pada sepatu,
baju maupun lalat. Gejala umum penyakit ini adalah hilangnya napsu
makan, muntah, sampai dengan diare berdarah. Virus ini juga dapat
menekan sistem kekebalan sehingga anjing dapat dengan mudah terinfeksi
oleh bakteri. Kematian biasanya diakibatkan oleh dehidrasi atau
kekurangan cairan tubuh akibat diare dan muntah yang hebat. Seperti
halnya distemper,
penyakit ini tidak dapat diobati sehingga vaksinasi merupakan alternatif
yang terbaik. Vaksinasi awal dimulai pada saat anak anjing berumur 6
minggu kemudian diikuti dengan pengulangan. Vaksinasi parvovirus biasanya
diberikan bersama-sama dengan vaksinasi distemper. Ras anjing yang
sangat sensitif terhadap virus ini antara lain : Rottweiler, Doberman
Pincher dan German Shepherd.
Hepatitis merupakan
peradangan hati akibat infeksi virus yang ditularkan melalui tinja, air
seni ataupun air liur anjing yang tertular kepada anjing sehat.
Penyakit ini sangat fatal dan menyerang hati, ginjal serta sel-sel
endosel pada pembuluh darah. Gejala yang biasa terlihat diantaranya
demam yang tinggi, anjing selalu kehausan, kehilangan napsu makan,
peradangan pada hidung dan mulut, diare, sakit pada bagian perut,
perdarahan dan depresi. Vaksinasi memberikan kekebalan yang sangat baik,
dimulai pada saat anak anjing berumur paling muda 6 minggu dan diikuti
dengan pengulangan.
Leptospirosis merupakan
infeksi bakteri yang dapat ditularkan melalui kontak dengan lender dari
hidung, air seni dan air liur dari anjing penderita. Penyakit ini dapat
pula ditularkan kepada manusia (zoonosis) seperti yang pernah
terjadi di Jakarta saat pasca banjir. Gejala awal dari penyakit ini
sering terlewat dari pengamatan, sehingga infeksi penyakit mungkin tidak
terdeteksi. Pada penyakit yang berlanjut gejala yang dapat dideteksi
antara lain demam, muntah, diare, jaundice,
kehilangan napsu makan sampai dengan peradangan ginjal serta keruskan
hati. Vaksinasi awal terdini dapat diberikan pada saat umur anak anjing
mencapai 6 minggu, kemudian diikuti dengan pengulangan.
Parainfluenza adalah virus yang menyerang saluran pernapasan. Bersama-sama dengan infeksi Bordetella menyebabkan penyakit kennel cough, yang menyebar dengan cepat pada anjing-anjing yang ditempatkan pada shelter yang
sama. Penyakit ini dapat berjangkit sampai beberapa minggu dan sangat
menular, namun dapat sembuh dengan sendirinya jika tidak terdapat
infeksi sekunder. Gejala yang terlihat umumnya adalah batuk yang kering
yang diikuti dengan tersedak dan batuk yang disertai keluarnya lender
berbusa. Vaksinasi awal diberikan pada saat anak anjing berumur 6 sampai
dengan 8 minggu kemudian diikuti dengan pengulangan. Vaksinasi parainfluenza biasanya diberikan bersama-sama dengan vaksinasi Bordetella.
Bordetella (Kennel Cough) pada
anjing sangat mirip dengan penyakit flu pada manusia. Walaupun penyakit
bakterial ini jarang yang menyebabkan kematian namun adanya infeksi
lain seperti radang paru-paru (pneumonia) dapat memperpendek umur anjing. Penyakit kennel cough umum
menyerang anak anjing dan anjing muda. Gejala yang dapat diamati
meliputi batuk kering yang disertai keluarnya lender berbusa, adanya
lendir dari hidung yang berubah warna dari jernih menjadi putih susu dan
akhirnya berwarna kehijauan. Pada umumnya anjing tidak menunjukkan
gejala demam. Yang perlu diingat adalah tidak semua batuk pada anjing
adalah kennel cough. Vaksinasi untuk penyakit ini kurang efektif. Sampai saat ini terdapat sedikitnya 40 strainbakteri penyebab kennel cough, sedangkan vaksin yang ada hanya memberikan kekebalan terhadap 12 strain saja.
Namun jika anjing anda berada pada kennel yang mempunyai beberapa
anjing didalamnya, dianjurkan sebaiknya untuk menvaksinasi anjing anda.
Rabies atau penyakit anjing gila,
dari semua penyakit yang terjadi pada anjing, infeksi virus ini paling
ditakuti. Virus ini menyerang susunan saraf dan otak, dan selalu
berakhir dengan kematian anjing (dead end, cul de sac). Selain itu penyakit ini dapat ditularkan kepada manusia (zoonosis)
melalui gigitan dari anjing yang tertular. Vaksinasi dianjurkan pada
umur 4 sampai 6 bulan kemudian diikuti dengan pengulangan tahunan.
disarikan secara bebas dari berbagai sumber
Bagaimana jadwal vaksinasi anjing yang teratur?
6-8 minggu :
- Pemeriksaan umum
- Vaksinasi DP (Distemper dan Parvovirus)
- Pemberian obat cacing
10-12 minggu :
- Pemberian umum
- Vaksinasi PiBr (Parainfluenza dan Bordetella)
14-16 minggu :
- Pemeriksaan umum
- Vaksinasi DHLPI (Distemper, Hepatitis, Leptospirosis dan Parvovirus)
20 minggu :
- Pemeriksaan umum
- Vaksinasi DHLPII+R (Distemper, Hepatitis, Leptospirosis, Parvovirus dan Rabies)
>5 bulan (khusus untuk anjing yang belum pernah divaksin)
- Pemeriksaan umum
- Vaksinasi DHLP +R (Distemper, Hepatitis, Leptospirosis, Parvovirus dan Rabies)
Selanjutnya vaksinasi dianjurkan diulang setiap tahunnya untuk menjaga kandungan antibody tetap tinggi.
Perhatian : Pedoman di atas bisa berbeda pada setiap dokter hewan. Pedoman yang
tepat adalah yang disesuaikan dengan kondisi setiap anjing. Untuk itu,
konsultasikan pada dokter hewan Anda.
Sumber : dari berbagai sumber
No comments:
Post a Comment